Pemerintah Mengenai Insentif PPnBM yang Bisa Naikkan Konsumsi di Triwulan 2021

Demi bisa mendorong permintaan juga penawaran pada sektor manufaktur di tengah pandemi COVID-19 ini, pemerintah akan mengeluarkan insentif penurunan pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM.

Iskandar Simorangkir, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian, mengatakan kalau kebijakan ini diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan pembelian kendaraan roda empat di kalangan masyarakat. Di mana sebelumnya, pembelian khususnya di bidang otomotif sempat lesu.

“Karena masyarakat kelas menengah yang biasanya membeli mobil sensitif terhadap perubahan harga apalagi di tengah vaksinasi mulai berjalan,” ucapnya, Minggu (14/02/2021).

Meski demikian, Iskandar juga menjelaskan kalau stimulus ini tidak bisa dengan sendirinya bergerak. Di saat yang sama pemerintah juga diharuskan untuk bisa mempercepat proses dari vaksinasi virus corona.

Tujuan dari hal ini adalah agar bisa membuat masyarakat semakin yakin, khususnya masyarakat menengah dan atas yang biasanya lebih memilih untuk menyimpan harta mereka.

Vaksin dari Covid-19 sendiri sudah mulai terdistribusi di mulai dari pertengahan bulan Januari lalu, di mana ini juga mulai berdampak ke indikator utama konsumsi kelompok itu.

Selain itu juga konsumsi untuk keperluan rumah tangga juga semakin naik dan semakin membaik dibandingkan dengan yang sebelumnya.

“Oleh karena itu kebijakan pembebasan PPnBM bertujuan meningkatkan konsumsi lebih cepat pada triwulan I/2021 karena multiplier efeknya besar. Misalnya produksi onderdil dan pedagang karena yang diberikan pembebasan PPnBM untuk mobil di bawah 1.500 cc di mana local content-nya tinggi,” ucapnya.

Stimulus PPnBM sendiri sudah mulai berlaku dari tanggal 1 Maret 2021, jadi aturannya yang disusun oleh Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan mulai ditargetkan untuk selesai pada bulan ini.

Ada pula sebelumnya, ekonom Institute for Development of Economics and Finance menyebutkan kalau terdapat dua hal yang menjadi perhatian kebihakan dari relaksasi PPnBM ini khususnya untuk kendaraan bermotor.

Selain itu masih juga dipertanyakan apakah bisa relaksasi PPnBM ini menaikkan penjualan mobil, karena kini mobilitas penduduk pun masih rendah, jadi masyarakat tidak memprioritaskan untuk membeli mobil baru.